Dr Suhazeli Abdullah
Family Medicine Specialist, Charity Activist: Warga Cakna, Aid4Palestine, Book Writers, MedTweetMY, Papisma, MedicalMythBusters Malaysia, MMC
Firman Allah SWT dalam Surah Al-An'aam, Ayat 125:
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهۡدِيَهُۥ يَشۡرَحۡ صَدۡرَهُۥ لِلۡإِسۡلَٰمِۖ وَمَن يُرِدۡ أَن يُضِلَّهُۥ يَجۡعَلۡ صَدۡرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجٗا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي ٱلسَّمَآءِۚ كَذَٰلِكَ يَجۡعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجۡسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ
Maksudnya: "Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya Ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam; dan sesiapa yang Allah kehendaki untuk menyesatkannya, nescaya Ia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya, seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya)."
...
Allah SWT memberikan petunjuk kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya dengan melapangkan dada dan memudahkan hati untuk menerima Islam.
Bagi mereka yang Allah biarkan tersesat, mereka akan merasa kesempitan dan kepayahan dalam hati mereka, seakan-akan mereka sedang mendaki ke langit.
Ini menunjukkan bahawa petunjuk dan kesesatan adalah di bawah kehendak dan kekuasaan Allah SWT, dan Ia memberikan petunjuk kepada orang yang mencari kebenaran dengan hati yang terbuka.
Refleksi dari ayat ini menunjukkan bahawa teguran, petunjuk, atau pencerahan dari Allah adalah anugerah-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang bersedia menerima dengan hati yang terbuka dan menerima kebenaran. Tanpa "teguran dari Allah," kita tidak akan menyedari bahawa kehidupan bukan hanya tentang bernafas, tetapi ada hal-hal yang perlu kita pelajari dan tingkatkan dari waktu ke waktu. Ini mengajarkan kita pentingnya kesediaan untuk menerima petunjuk dan kebenaran dari Allah SWT.
... See MoreSee Less
- Likes: 25
- Shares: 2
- Comments: 0
0 CommentsComment on Facebook
KALAU
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahawa Rasulullah ﷺ bersabda:
فَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Maksudnya: "Apabila sesuatu yang tidak diingini menimpa kamu, janganlah berkata: "Kalau saya tidak melakukan itu, ini tidak akan terjadi," tetapi katakanlah: "Allah telah menetapkan dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan." Kerana 'kalau' membuka pintu bagi syaitan."
- Sahih Muslim
Kita sebagai manusia tidak sepatutnya terlalu asyik dengan pemikiran 'kalau' yang boleh membawa kepada rasa penyesalan atau kesal atas sesuatu yang telah berlaku.
Sebaliknya, kita harus menerima dengan hati yang terbuka bahawa segala sesuatu yang berlaku adalah ketentuan dari Allah SWT dan kita harus berserah kepada kehendak-Nya.
Ini membantu kita untuk tidak terjebak dalam siklus negatif yang boleh dimanfaatkan oleh syaitan untuk membawa kita jauh dari ingatan dan kepercayaan kepada Allah SWT.
... See MoreSee Less
0 CommentsComment on Facebook
Hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim."
Hadis ini tercatat dalam Sahih al-Bukhari (5986) dan mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga dan kerabat.
Dalam Islam, silaturrahim dianggap sebagai salah satu amalan yang dapat membawa keberkatan dalam rezeki dan kehidupan. Ini adalah prinsip yang sangat ditekankan dan dianggap sebagai bagian dari ibadah yang membawa manfaat tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Menjaga hubungan baik dengan kerabat tidak hanya memperkuat ikatan sosial tetapi juga merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbuat baik kepada ciptaan-Nya.
... See MoreSee Less
1 CommentComment on Facebook
Kalau kita dah usaha sebaiknya jaga silaturahim,sayangnya orang tetap nak putus tali silaturahim, bertabah lah.. Allah lebih maha mengetahui setiap satu isi hati hambaNya.